Berbagi Kebahagiaan dan Membanggakan Diri; Memberi Teladan dan Show-off
Ingat penelitian yang mengatakan bahwa Facebook membuat seseorang merasa iri terhadap teman-teman maya mereka? Well, menurut saya, itu bukan sepenuhnya salah mereka. Setelah beberapa bulan mencermati status beberapa ratus teman saya di FB, I couldn’t help but thinking bahwa rasa iri yang beberapa orang rasakan kemungkinan bukan hanya karena karakter bawaan mereka, tetapi juga akibat status “membanggakan diri” dan “pamer” yang dibuat oleh teman-teman mereka (well, mungkin ini salah satu alasan kenapa Allah SWT yang Maha Tahu itu tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri). Saya tidak senang menyalahkan orang lain, but…saya merasa bahwa status yang berbau membanggakan diri dan show-off dalam FB berkontribusi terhadap perasaan seseorang.
Tipis sekali batas antara “berbagi kebahagiaan” dan “membanggakan diri”. Let’s see…
“Akhirnya sampe juga di Heathrow setelah perjalanan berjam-jam…huff.”
Jangan katakan Anda tulus menulisnya untuk memperlihatkan rasa syukur Anda setelah berjam-jam terjebak kemacetan. Tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda sebenarnya hanya ingin seluruh teman Anda tahu bahwa sekarang Anda berada di UK :’) I’m winking.
OR
Setelah bermukim di luar negeri, Anda lebih sering posting foto Anda daripada saat Anda masih di Indonesia. “Wajar, dong…kan saya ada di tempat baru, sekalian kasih kabar ke keluarga.” Alasan yang bagus. But, jujurkah Anda? Tanyakan apakah foto-foto itu sebenarnya hanya ungkapan kebanggaan terhadap diri sendiri.
Terasakah perbedaan “memberi teladan” dan “show-off”?
“Saya kemarin memberi makan pengemis di jalan, eh tiba-tiba…bla bla bla”
Anda mau memberi teladan atau pamer kebaikan sebenarnya? Allah memang memperbolehkan sedekah secara terang-terangan, tetapi ada beda antara “terang-terangan” dan “mengumumkan ke seluruh dunia”. Yakin Anda pintar dan mengerti maksud saya.
I’m not a good person either, you know. Saya juga sering jatuh ke lubang “membanggakan diri” dan setelah membaca kembali status-status saya yang bernada seperti itu, saya rasanya ingin menutup kepala dengan ember saking malunya. I’ve deleted them all and I’m currently trying not to make another one.
Remember, Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda tulis; atas semua perasaan-perasaan yang mungkin timbul dari tulisan Anda. Be modest, be cautious.
Cheers,
Dya
picture taken from http://www.digdang.com/media/images/show_off_bird_4695.jpg
0 comments:
Post a Comment